Counseling Study

MTS AN NUR BULULAWANG

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube

MENGAPA ASSSESMENT PERLU DALAM EVALUASI PROGRAM.??

MENGAPA ASSSESMENT PERLU DALAM EVALUASI PROGRAM.??
  • Evaluasi memberi baikan tentang manfaat, keubtungan dan kelemahan pelaksanaan program
  • Dapat di gunakan dasar dalam menentukan kebijakan, keputusan tentang keberlanjutan program.
  • Dasar bagi penyusunan dan perbaikan program
Evaluasi (Bersifat Aplikatif) : Memutuskan, menilai, menganalisis, mengkaji, merangking, mereview, menskor, mempelajari, menimbang, dll

Arti Evaluasi :
a. Membentuk pendapat mengenai efisiensidan efektifitas kegiatan dengan menggunakan standar / kriteria sebagai patokan.
b. Metode pengambilan keputusan yang dilakukan dengan :
  1. Menentukan standar kemandirian peserta didik.
  2. Mengumpulkan informasi yang relevan
  3. Mengaplikasikan standar untuk menentukan nilai kualitas, utilitas, dan efektivitas.

Tujuan Evaluasi :
  1. Menyampaikan keputusan tentang nilai dari obyek yang di evaluasi
  2. Memberi informasi dalam rangka perbaikan program.
  3. Mendorong dialog yang bermanfaat.
  4. Memberi gambaran pengetahuan tingkat kesempurnaan program dan pelaksanaannya.

Fungsi evaluasi
  1. Mengetahui ketercapaian tujuan / kompetensi secara komprehensif
  2. Umpan balik untuk mengadakan perbaikan
  3. Menentukan angka kemajuan keberhasilan program atau keberhasilan proses belajar
»»  Baca Selengkapnya...

SEKILAS TENTANG BIMBINGAN DI SEKOLAH

http://juster.blogdetik.com/files/2010/02/guru-mengajar.jpg 
Bimbingan atau guidance dewasa ini telah menjadi salah satu pelayanan pendidikan yang sangat di rasakan keperluan dan urgensinya di sekolah-sekolah, bukan saja di luar negri tetapi juga di Indonesia. Sekolah-sekolah di Indonesia mulai tahun 1962-1963 telah mengambil langkah-langkah yang di perlukan untuk memasukkan program bimbingan sebagai salah satu bidang penting dalam program sekolah.

Telah kita ketahui bahwa sekolah-sekolah didirikan untuk mengemban tugas mewujudkan aspirasi-aspirasi nasional, cita-cita bangsa serta tujuan-tujuan pendidikan yang telah di pikirkan dan di rumuskan dengan seksama. Di Indonesia sekolah harus dengan kesungguhan melaksanakan tugasnya untuk mewujudkan tujuan pendidikan, yakni : “ Membimbing anak didik menjadi warganegara pancasila yang berpribadi, berdasarkan asas ke-Tuhanan Yang Maha Esa, kesadaran bermasyarakat dan mampu membudayakan alam sekitarnya, serta dapat menjadi manusia yang dapat mengembangkan diri sendiri secara optimal, sesuai dengan kecerdasan, bakat dan minat masing-masing, sehingga memiliki kepribadian yang seimbang dan berjiwa makarya serta bertanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakat dan tanah air.”

Tujuan-tujuan yang sangat fundamental tersebut, untuk dapat berhasil di wujudkan, menuntut guru-gur dan petugas pendidikan lainnya memiliki pengetahuan yang seksama mengenai : Pertumbuhan dan perkembangan anak/siswa, studi, selektif dalam memilih bahan-bahan pengajaran dan kegiatan-kegiatan di sekolah, pilihan yang tepat mengenai metode-metode dan teknik-teknik pengajaran yang efektif, dan menggunakan cara-cara yang baik dalam penilaian hasil belajar siswa. Oleh karena itulah keperluan akan adanya program bimbingan di sekolah merupakan suatu keharusan.

Guru-guru kita di sekolah telah melaksanakan bimbingan terhadap siswa-siswa nya. Dalam kenyataan nya di dalam semua pengajaran yang di berikan secara efektif tersirat beberapa bentuk bimbingan. Membantu siswa dalam mengatasi kesulitan belajar, membantu siswa bagaimana cara memahami pelajaran dengan efektif, menasehati siswa agar berprilaku sopan dan hormat kepada orang lain, dan hai itu adalah termasuk bimbingan-bimbingan yang di berikan guru kepada siswa nya.  Maksud dari usaha itu adalah membantu individu atau kelompok agar mampu bekerja dengan baik, dapat hidup dengan sejahtera dan belajar secara efektif di sekolah. Kegiatan-kegiatan itu mungkin di lakukan secara tidak teratur, tetepi bagaimananpun juga usaha-usaha tersebut menunjukkan bahwa bantuan telah di berikan dalam membimbing siswa/peserta didik dalam menemukan kesulitan dan kebutuhannya sendiri.

Kesejahteraan setiap individu siswa di sekolah dan di dalam lingkunagn hidup lain nya tidak dapat di biarkan untuk mendapat perhatian secara kebetulan, dalam arti tidak di rencanakan terlebih dahulu. Di sinilah letak keperluan program bimbingan dan konseling yang sebenarnya, di sekolah-sekolah kita.keperluan yang di rasakan lebih di perkuat oleh berbagai faktor, seperti :

  1. Bertambahnya organisasi-organisasi sosial di lingkungan kita
  2. Cepatnya perubahan-perubahan dalam tata sosial kita
  3. Perbedaan situasi ekonomi dan masalah-masalah individu dan masyarakat yang beraneka ragam.
  4. Tuntutan-tuntutan hidup di alam demokrasi.

Untuk memperhatikan keperluan-keperluan dan faktor-faktor tersebut adalah merupakan suatu keharusan bagi sekolah agar mengadakan pelayanan-pelayanan bimbingan yang efektif bagi peserta didik.
»»  Baca Selengkapnya...

KONTEKS TUGAS DAN EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR

Penegasan Konteks Tugas Konselor
Pelayanan bimbingan dan konseling dalam jalur pendidikan formal telah dipetakan secara tepat dalam kurikulum 1975, meskipun ketika itu masih dinamakan layanan bimbingan dan penyuluhan pendidikan, dan layanan di bidang pembelajaran yang dibingkai dalam kurikulum

Konselor adalah Sarjana Pendidikan (S-1) bidang Bimbingan dan Konseling dan telah menyelesaikan program Pendidikan Profesi Konselor (PPK), sedangkan individu yang menerima pelayanan bimbingan dan konseling disebut Konseli. Meskipun sama-sama berada dalam jalur pendidikan formal, perbedaan rentang usia peserta didik pada tiap jenjang memicu tampilnya kebutuhan pelayanan bimbingan dan konseling yang berbeda-beda pada tiap jenjang pendidikan.
 
Selengkapnya download disini
        DOWNLOAD
»»  Baca Selengkapnya...

Temukan Cinta Anda

Bila anda tak mencintai pekerjaan anda, maka cintailah orang-orang yang bekerja di sana. Rasakan kegembiraan dari pertemanan itu. Dan, pekerjaan pun jadi menggembirakan. Bila anda tak bisa mencintai rekan- rekan kerja anda. maka cintailah suasana dan gedung kantor anda. Ini mendorong anda untuk bergairah berangkat kerja dan melakukan tugastugas dengan lebih baik lagi Bila toh anda juga tidak bisa melakukannya, cintai setiap pengalaman pulang pergi dari dan ke tempat kerja anda. Perjalanan yang menyenangkan menjadikan tujuan tampak menyenangkan juga.Namun, bila anda tak menemukan kesenangan di sana, maka cintai apa pun yang bisa anda cintai dari kerja anda: tanaman penghias meja, cicak di atas dinding, atau gumpalan awan dari balik jendela.

Apa saja. Bila anda tak menemukan yang bisa anda cintai dari pekerjaan anda, maka mengapa anda ada di situ? Tak ada alasan bagi anda untuk tetap bertahan. Cepat pergi dan carilah apa yang anda cintai, lalu bekerjalah di sana. Hidup hanya sekali. Tak ada yang lebih indah selain melakukan dengan rasa cinta yang tulus.
»»  Baca Selengkapnya...

Mensyukuri Apa Yang Ada

Anda wajib mensyukuri apa pun yang menimpa anda. Ini bukan masalah keberuntungan. Bersyukur menuntun anda untuk senantiasa menyingkirkan sisi negatif dari hidup. Orang lain mungkin mengatakan bahwa anda tidak realistis. Namun, sebenarnya sikap anda jauh lebih realistis, yaitu membebaskan diri anda dari kecemasan atas kesalahan.

Bersyukur mendorong anda untuk bergerak maju dengan penuh antusias. Tak ada yang meringankan hidup anda selain sikapbersyukur. Semakin banyak anda bersyukur semakin banyak anda menerima.Semakin banyak anda mengingkari, semakin berat beban yang anda jejalkan pada diri anda. Kebanyakan orang lebih terpaku pada kegagalan lalu mengingkarinya. Sedikit sekali yang melihat pada keberhasilan lalu mensyukurinya. Karena, anda takkan pernah berhasil dengan menggerutu dan berkeluh kesah.Anda berhasil karena berusaha. Sedangkan usaha anda lakukan karena anda melihat sisi positif. Hanya dengan bersyukurlah sisi positif itu tampak di pandangan anda.
»»  Baca Selengkapnya...

Sebatas Memandang Dunia

Bila anda memandang diri anda kecil, dunia akan tampak sempit, dan tindakan anda pun jadi kerdil. Namun, bila anda memandang diri anda besar, dunia terlihat luas, anda pun melakukan hal-hal penting dan berharga.

Tindakan anda adalah cermin bagaimana anda melihat dunia. Sementara dunia anda tak lebih luas dari pikiran anda tentang diri anda sendiri. Itulah mengapa kita diajarkan untuk berprasangka positif pada diri sendiri, agar kita bisa melihat dunia lebih indah, dan bertindak selaras dengan kebaikan-kebaikan yang ada dalam pikiran kita.Padahal dunia tak butuh penilaian apa-apa dari kita. la hanya memantulkan apa yang ingin kita lihat, la menggemakan apa yang ingin kita dengar. Bila kita takut menghadapi dunia, sesungguhnya kita takut menghadapi diri kita sendiri.

Maka. bukan soal apakah kita berprasangka positif atau negatif terhadap diri sendiri. Melampaui di atas itu. kita perlu jujur melihat diri sendiri apa adanya. Dan, dunia pun menampakkan realitanya yang selama ini tersembunyi di balik penilaian-penilaian kita.
»»  Baca Selengkapnya...

Strategi Dalam Memotivasi Siswa

Cara Dan Strategi Dalam Memotivasi Siswa - Motivasi belajar siswa merupakan hal yang amat penting bagi pencapaian kinerja atau prestasi belajar siswa. Dalam hal ini, tentu saja menjadi tugas dan kewajiban guru untuk senantiasa dapat memelihara dan meningkatkan motivasi belajar siswanya.

Tips Memotivasi Siswa untuk Belajar
1. Gunakan metode dan kegiatan yang beragam
Melakukan hal yang sama secara terus menerus bisa menimbulkan kebosanan dan menurunkan semangat belajar. Siswa yang bosan cenderung akan mengganggu proses belajar. Variasi akan membuat siswa tetap konsentrasi dan termotivasi. Sesekali mencoba sesuatu yang berbeda dengan menggunakan metode belajar yang bervariasi di dalam kelas. Cobalah untuk membuat pembagian peran, debat, transfer pengetahuan secara singkat, diskusi, simulasi, studi kasus, presentasi dengan audio-visual dan kerja kelompok kecil

2. Jadikan siswa peserta aktif
Pada usia muda sebaiknya diisi dengan melakukan kegiatan, berkreasi, menulis, berpetualang, mendesain, menciptakan sesuatu dan menyelesaikan suatu masalah. Jangan jadikan siswa peserta pasif di kelas karena dapat menurunkan minat dan mengurangi rasa keingintahuannya. Gunakanlah metode belajar yang aktif dengan memberikan siswa tugas berupa simulasi penyelesaian suatu masalah untuk menumbuhkan motivasi dalam belajar. Jangan berikan jawaban apabila tugas tersebut dirasa sanggup dilakukan oleh siswa

3. Buatlah tugas yang menantang namun realistis dan sesuai
Buatlah proses belajar yang cocok dengan siswa dan sesuai minat mereka sehingga menarik karena mereka dapat melihat tujuan dari belajar. Buatlah tugas yang menantang namun realistis. Realistis dalam pengertian bahwa standar tugas cukup berbobot untuk memotivasi siswa dalam menyelesaikan tugas sebaik mungkin, namun tidak terlalu sulit agar jangan banyak siswa yang gagal dan berakibat turunnya semangat untuk belajar.

4. Ciptakan suasana kelas yang kondusif
Kelas yang aman, tidak mendikte dan cenderung mendukung siswa untuk berusaha dan belajar sesuai minatnya akan menumbuhkan motivasi untuk belajar. Apabila siswa belajar di suatu kelas yang menghargai dan menghormati mereka dan tidak hanya memandang kemampuan akademis mereka maka mereka cenderung terdorong untuk terus mengikuti proses belajar.

5. Berikan tugas secara proporsional
Jangan hanya berorientasi pada nilai. Segala tugas di kelas dan pekerjaan rumah tidak selalu bisa disetarakan dengan nilai. Hal tersebut dapat menurunkan semangat siswa yang kurang mampu memenuhi standar dan berakibat siswa yang bersangkutan merasa dirinya gagal. Gunakan mekanisme nilai seperlunya, dan cobalah untuk memberikan komentar atas hasil kerja siswa mulai dari kelebihan mereka dan kekurangan mereka serta apa yang bisa mereka tingkatkan. Berikan komentar Anda secara jelas. Berkan kesempatan bagi siswa untuk memperbaiki tugas mereka apabila mereka merasa belum cukup. Jangan mengandalkan nilai untuk merombak sesuatu yang tidak sesuai dengan Anda.

6. Libatkan diri Anda untuk membantu siswa mencapai hasil
Arahkan siswa untuk meningkatkan kemampuan dalam proses belajar mengajar, jangan hanya terpaku pada hasil ujian atau tugas. Bantulah siswa dalam mencapai tujuan pribadinya dan terus pantau perkembangan mereka.

7. Berikan petunjuk pada para siswa agar sukses dalam belajar
Jangan biarkan siswa berjuang sendiri dalam belajar. Sampaikan pada mereka apa yang perlu dilakukan. Buatlah mereka yakin bahwa mereka bisa sukses dan bagaimana cara mencapainya.

8. Hindari kompetisi antarpribadi
Kompetisi bisa menimbulkan kekhawatiran, yang bisa berdampak buruk bagi proses belajar dan sebagian siswa akan cenderung bertindak curang. Kurangi peluang dan kecendrungan untuk membanding-bandingkan antara siswa satu dengan yang lain dan membuat perpecahan diantara para siswa. Ciptakanlah metode mengajar dimana para siswa bisa saling bekerja sama.

9. Berikan Masukan
Berikan masukan para siswa dalam mengerjakan tugas mereka. Gunakan kata-kata yang positif dalam memberikan komentar. Para siswa akan lebih termotivasi terhadap kata-kata positif dibanding ungkapan negatif. Komentar positif akan membangun kepercayaan diri. Ciptakan situasi dimana Anda percaya bahwa seorang siswa bisa maju dan sukses di masa datang.

10. Hargai kesuksesan dan keteladanan
Hindari komentar negatif terhadap kelakuan buruk dan performa rendah yang ditunjukan siswa Anda, akan lebih baik bila Anda memberikan apresiasi bagi siswayang menunjukan kelakuan dan kinerja yang baik. Ungkapan positif dan dorongan sukses bagi siswa Anda merupakan penggerak yang sangat berpengaruh dan memberikan aspirasi bagi siswa yang lain untuk berprestasi.

11. Antusias dalam mengajar
Antusiasme seorang guru dalam mengajar merupakan faktor yang penting untuk menumbuhkan motivasi dalam diri siswa. Bila Anda terlihat bosan dan kurang antusias maka para siswa akan menunjukkan hal serupa. Upayakan untuk selalu tampil baik, percaya diri dan antusias di depan kelas.

12. Tentukan standar yang tinggi (namun realisitis) bagi seluruh siswa
Standar yang diharapkan oleh para guru terhadap siswanya memiliki dampak yang signifikan terhadap performa dan kepercayaan diri mereka. Bila Anda mengharapkan seluruh siswa untuk termotivasi, giat belajar dan memiliki minat yang tinggi, mereka cenderung akan bertindak mengikuti kehendak Anda. Anda harus yakin bahwa Anda mampu memberikan motivasi tinggi pada siswa. Pada awal tahun ajaran baru Anda harus menggunakan kesempatan agar seluruh siswa memiliki motivasi yang tinggi.

13. Pemberian penghargaan untuk memotivasi
Pemberian penghargaan seperti nilai, hadiah dsb, mungkin efektif bagi sebagian siswa (biasanya bagi anak kecil) namun metode ini harus digunakan secara hati-hati karena berpotensi menciptakan kompetisi. Namun demikian, penggunaan metode ini dapat melahirkan motivasi internal.

14. Ciptakan aktifitas yang melibatkan seluruh siswa dalam kelas
Buatlah aktifitas yang melibatkan siswa dengan kawan-kawan mereka dalam satu kelas. Hal ini akan membagi pengetahuan, gagasan dan penyelesaian tugas-tugas individu siswa dengan seluruh siswa di kelas tersebut.

15. Hindari penggunaan ancaman
Jangan mengancam siswa Anda dengan kekerasan, hukuman ataupun nilai rendah. Bagi sebagian siswa ancaman untuk memberi nilai rendah mungkin efektif, namun hal tersebut bisa memicu mereka mengambil jalan pintas (mencontek).

16. Hindarilah komentar buruk
Gunakanlah komentar yang positif dan perilaku yang baik. Banyak siswa yang percaya diri akan performa dan kemampuan mereka. Jangan membuat pernyataan yang negatif kepada para siswa di kelas Anda, berkaitan dengan perilaku dan kemampuan mereka. Anda harus selektif dalam menggunakan kata-kata dan berbicara dalam kelas. Apabila tidak hati-hati, kepercayaan diri siswa Anda akan mudah jatuh.

17. Kenali minat siswa-siswa Anda
Para siswa mungkin berada dalam satu kelas, namun mereka memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Pahamilah siswa Anda, bagaimana tanggapan mereka terhadap materi dan apa minat,cita-cita, harapan dan kekhawatiran mereka. Pergunakanlah berbagai contoh dalam pembelajaran Anda yang ada kaitannya dengan minat mereka untuk membuat mereka tetap termotivasi dalam belajar.

18. Peduli dengan siswa-siswa Anda
Para siswa akan menunjukkan minat dan motivasi pada para guru yang memiliki perhatian. Perlihatkan bahwa Anda memandang para siswa sebagai layaknya manusia normal dan perhatikan bahwa mereka mendapatkan proses pembelajaran dan bukan hanya sekedar nilai karena hal tersebut tercermin pada kemampuan Anda sebagai seorang guru. Cobalah membangun hubungan yang positif dengan para siswa dan coba kenali mereka sebagaimana Anda memperkrnalkan diri Anda pada mereka. Sebagai contoh, ceritakanlah kisah anda ketika anda masih menjadi siswa.

http://akhmadsudrajat.wordpress.com
»»  Baca Selengkapnya...